. . . . .

Minggu, 03 Juni 2012

EKONOMI : PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM BERSAMA



Common Property Regime dapat juga diartikan dengan suatu cara privatisasi hak atas sesuatu tanpa membaginya menjadi beberapa bagian. Selain itu konsep ini juga menawarkan cara pembagian hasil atau pengolahan hasil .sendiri. Seperti rezim yang jelas akan diinginkan ketika sistem sumber daya yang paling produktif dikelola sebagai suatu keseluruhan utuh bukan di biarkan tidak terkoordinasi dan terabaikan. Bila kita dapat memaksimalkan pemanfaatan konsep ini dengan baik maka bersama dengan sektor privat , pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan kesinambungan dalam kerja sama menjaga keberlangsungan sumber daya milik rezim public ini.

Keutuhan. Sumber daya alam mempunyai ciri fisik yang khas yang membuatnya tidak disamakan secara materi. Entah sistem sumber daya yang tidak dapat dibatasi (laut lepas, stratosfer) atau sumber daya yang dapat dipindahkan atau bergerak sendiri dalam sekala besar maupun kecil (udara, air, ikan, satwa liar). sumber daya tersebut harus dikelola dalam unit yang sangat besar dan demi kepentingan orang banyak karena menguasai hajat hidup banyak orang.


Zona produktif yang tidak pasti. Dalam lingkungan alam yang rapuh ini dapat berakibat pada bahaya yang besar dari ketidakpastian pada produktivitas dari setiap bagian tertentu dari sistem sumber daya, dan lokasi bagian-bagian tidak produktif tidak dapat dengan mudah diprediksi dari tahun ke tahun, bahkan jika produktivitas "rata-rata" atau "total" dari seluruh daerah ini cukup stabil dari waktu ke waktu. Dalam situasi ini, sistem sumber daya stasioner dan bahkan mungkin memiliki batas-batas jelas, tapi bagian produktif yang tidak stabil. Dalam sistem sumber daya tersebut, pengguna sumberdaya juga dapat memilih untuk berbagi seluruh sumberdaya dan memutuskan bersama-sama di mana untuk berkonsentrasi menggunakan pada waktu tertentu, sehingga risiko berbagi dan manfaat daripada pembagian wilayah tersebut menjadi  individu dan dengan demikian dapat menurunkan resiko ketidak seimbangan pada penggunaan sumber daya yang ada.

Efisiensi produksi dan prediksi dampak. Dalam mengolah dan melakukan proses produksi sumber daya milik bersama harus memperhatikan efek dari proses maupun hasil dari dilakukannya hal itu. Suatu sumber daya ketika dia diolah oleh pihak tertentu terkadang dapat berpengaruh pada suatu sumber daya atau pihak yang lainnya. Sebagai contoh, ketika suatu perusahaan melakukan penggundulan hutan di gunung, maka desa di bawahnya dapat terkena banjir ketika terjadi hujan deras. Tapi selain dari dampak negative yang dapat terjadi, manfaat dari pengolahan sumber daya secara terarah dan terencana dengan baik juga dapat menimbulkan nilai surplus dimana kebutuhan telah tercukupi dan kemudia dapat melakukan kegiatan ekonomi pada pihak luar.

Sebuah alternatif kelembagaan untuk rangkaian pertukaran bilateral adalah untuk menciptakan sebuah Common Property Regime untuk membuat keputusan pengelolaan sumber daya bersama-sama. Orang yang menggunakan Common Property Regime untuk mengelola wilayah tangkapan mungkin seluruh kepemilikan saham dari hutan dataran tinggi, mengelola hutan pemanenan untuk mencegah erosi tanah dan kerusakan pada bidang di bawah ini, dan dapatkan lebih banyak dari mereka menurun peternakan dari apa yang mereka pengorbanan dengan tidak memotong sebanyak mungkin pohon untuk dimanfaatkan kayunya. Common Property Regime dapat menjadi pilihan yang diinginkan ketika penggunaan sumber daya yang lebih intensif mengalikan eksternalitas antara bidang dan meningkatkan kesepakatan bersama pada aturan penggunaan adil membatasi, dan ketika penegakan aturan kolektif menjadi lebih mudah.
Pengembangan administrasi dan manajement secara continyu. Suatu sumber daya tidak akan dapat dikembangkan dengan baik bila sistem administrasi dan manajemen pihak yang mengolah terus-menerus memperbaiki diri. Perkembangan tekhnologi dan perubahan jaman menuntut juga perubahan dalam sistem administrasi dan menajement agar dapat bekerja secara efektif serta efisien. Hal ini juga dikarenakan kesediaan dan kelestarian sumber daya yang digunakan secara terus-menerus harus dijaga sehingga perlu dikembangkan suatu cara dan baru agar dapat maksimal.

Pengembangan dan penghimpunan data informasi sumber daya. Dalam usaha untuk melestarikan dan mengolah sumber dayaa secara efisiien dan efektif maka diperlukan pengetahuan yang jelas mengenai sumber daya tersebut. Kesalahan yang terjadi sering kali lebih disebabkan karena ketidak tahuan seseorang akan dampak dari yang dilakukannya. Informasi mempunya peranan penting apa lagi pada era kemajuan tekhnologi seperti saat ini. Melalui informasi yang tepat maka dapat diciptakan tekhnologi yang sesuai dengan kebutuhan dan lebiih ramah lingkungan. Contoh : dengan adanya informasi mengenai arus dan kekuatan angin maka di daerah tertentu dapat dibangun kincir angin sebagai pembangkit listrik.

Harus diakui bahwa beberapa Common Property Regime di Negara yang maju telah mempunyai suatu standar dan pengaturan kelembagaan lainnya yang mengatur soal itupun juga telah dapat bekerja secara efektif. Di satu sisi ada juga yang mmenilai bahwa konsep sumber daya alam milik bersama telah ketinggalan jaman dan tidak pantas lagi untuk terus diterpkan, hal ini karena pada kenyataannya tidak semua orang dapat dan tau cara meengolah sumber daya dengan benar. Sebagai contoh adalah pertambangan batu bara oleh perusahaan besar dirasa lebih efektif dan efisien dari pada oleh komunitas pekerja kasar. Tapi itu akan menjadi kesalahan besar untuk membubarkan Common Property Regime sebagai peninggalan masa lalu, secara intrinsik tidak dapat diterapkan atau tidak sesuai dengan masyarakat kontemporer. Argumen teoritis dan contoh-contoh yang diberikan di atas menunjukkan bahwa terdapat situasi di mana Common Property Regime mungkin sangat cocok, dan ada pada kenyataannya kasus didokumentasikan di mana pengguna hutan sendiri telah dibuat lembaga konsisten dengan temuan ini. Tapi ada masih banyak kesenjangan dalam pengetahuan dan informasi tentang pengaruh beragam institusi pada kondisi alam terutama ketersediaan dan kemampuan sumber daya untuk terus digunakan. Daripada menghancurkan atau menciptakan lembaga baru terus-menerus, ada kebutuhan untuk upaya terus memperbesar tubuh informasi dan kesadaran di bawah dari upaya untuk mengurangi laju eksploitasi berlebihan dan kerusakan yang berakibat hilangnya keanekaragaman hayati di seluruh dunia.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. mampir ya sob http://studiilmupemerintahan.blogspot.co.id

    BalasHapus