Barang
public merupakan salah satu dari perwujudan common
property regime atau sumber daya
alam milik bersama dimana barang public berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan
yang bersifat bersama dan terbuka bagi masyarkat untuk menikmati dan
menggunakan. Sesuai dengan teori dimana harus terdapat suatu oengawas sekaligus
pelaksana amanat pelestarian sumber daya alam milik bersama maka sudah tentu
pemerintah seabagai otoritas tertinggi dalam suatu wilyah memegang peran paling
penting dalam melakukan hal ini. Aktifitas
pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh warga negara
akan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah.
Contohnya, salah satu fungsi utama dari seluruh pemerintah adalah menjaga ketersediaan bahan pangan, keamanan, sumber daya alam, dll. Selain dari hal di atasjuga sudah
menjadi tugas pemerintah untuk melindungi hak seseorang dalam mendapatkan akses
kepada sumber daya alam milik bersama yang dibutuhkannya. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu,
apakah mereka membayar pajak atau tidak. Lebih umum lagi, pemerintah menetapkan
sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum kontrak yang menciptakan
lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi dan
jaminan akses pada sumber daya alam terjadi.
Keuntungan yang timbul dari lingkungan ini sekali lagi dinikmati oleh seluruh
masyarakat.
Salah satu cara untuk merangkum observasi ini adalah
dengan menyimpulkan bahwa pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada
masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain
seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti
klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para
anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka mendapat mencapai skala
ekonomis dengan semua sifatnya yang inklusif dan karena pemerintah mempunyai
kemampuan membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak.
Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba
untuk membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang
publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang
secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk pasar
komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut
yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi
pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas.
Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah
apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut atau tidak. Bagi
kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat dimungkinkan. Saya
dapat dengan mudah dapat dikeluarkan dari konsumsi hamberger jika saya tidak membayar
hamberger tersebut. Dalam beberapa kasus, pengecualian bisa sangat mahal atau
tidak mungkin. Pertahanan nasional merupakan contoh standar. Sekali suatu
angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu negara tersebut
diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Hal serupa dapat diterapkan pada
tingkat lokal seperti program pengendalian nyamuk atau program pencegahan
melawan penyakit. Dalam kasus ini sekali program tersebut diimplementasikan,
seluruh penduduk dari komunitas tersebut diuntungkan, dan tidak seorangpun
dapat dikecualikan dai manfaat tersebut, tanpa memperhitungkan apakah mereka
membayar atau tidak. Barang noneksklusif (noneksklusif good) ini dapat dilawan
dengan barang konsumsi pribadi yang eksklusif (seperti mobil atau film) dimana
pengecualian pengecualian merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak
membayar barang pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh
barang tersebut.
Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah
nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat
diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar
barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal.
Misalkan konsumsi tambahan satu menjes, contohnya membutuhkan satu tambahan
sumber daya untuk memproduksinya. Akan tetapi, untuk beberapa barang hal ini
tidak terjadi. Misalkan satu tambahan mobil melintas di jalan raya selama
periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu lagi kendaraan
melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak mengurangi konsumsi
pihak lainnya. Satu lai tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan
menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi
oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah
nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan
biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol; konsumsi tersebut tidak
mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar