Dikotomi antara private dengan publik
telah menjadi pusat bagi penulis seputar feminist dan perdebatan politik selama
hampir 2 abad, hal ini akhirnya menjadi apa gerakan feminist itu. Kritik dari
para pejuang feminist lebih ditujukan kepada pembedaan dan berlawanan antara
lapisan publik dengan private (pribadi) dalam teori dan praktik liberal.
Hubungan antara feminism dengan liberalism sengatlah dekat tapi juga sangat
kompleks. Antara liberalism dengan feminism mempunyai dasar yang sama, keduanya
berdasarkan pada konsep kebebasan individu dan sama rata. Tetapi walaupun
liberalism dan feminism mempunyai dasar yang sama, tetapi para penganut aliran
tersebut telah saling bertentangan selama kurang lebih 200 tahun. Tujuan dan
pandangan kritik dari para feminism tentang konsep para liberalism mengenai
konsep publik dan private telah menjadi pembeda besar dalam gerakan feminism.
Feminism lebih sering dilihat tidak
lebih hanya merupakan hasil dari revolusi liberal dan revolusi borjuis,
eksistensi dari prinsip-prinsip liberal dan hak yang sama antara laki-laki dan
perempuan. Tuntutan tentang persamaan hak yang sama, tentu saja, selalu menjadi
bagian yang terpenting dari paham feminism. Bagaimanapun, usaha untuk
menuviversalkan liberalism mempunyai konsekuensi dengan jangkauan yang lebih
luas dari yang dinilai semula karena, pada akhirnya, hal ini merupakan
tantangan yang tidak terelakan dari liberalism itu sendiri. Feminism liberal
mempunyai implikasi radikal, yang tidak sedikit menantang pemisahan dan berlawanan
antara lapisan publik dan private yang sangat pokok dalam praktik dan teori
liberal. Dalam liberal, kontras antara private dan publik tidak hanya perbedaan
antara dua jenis aktivitas sosial.
Bagaimanapun, tidak semua penganut
paham feminism adalah seorang liberalism, ‘feminism’ di klaim lebih dari pada
liberalis-feminis. Beberapa penganut feminism yang lain, secara tegas menolak
konsep-konsep liberal mengenai privat dan publik dan melihat struktur sosial
liberal sebagai masalah politik, tidak sebagai titik awal darimana hak yang
sama dapat di klaim. Meraka mempunyai banyak kesamaan dengan kritik radikal dan
sosialis pada para liberal yang bergantung pada teori ‘organic’ tetapi mereka membedakan
secara tajam analisis mereka tentang status liberal. Singkatnya, feminism,
tidak seperti radikal yang lain, memunculkan yang
biasanya melalaikan permasalahan dalam karakter liberalisme yang patriarchal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar